Sebagai seorang mahasiswa jurusan pendidikan seni rupa, kadang gue suka resah sama presepsi orang yang berhubungan sama seni dan agama. Serius. Kayaknya nggak cuman gue juga yang sempet ngerasa terintimidasi akan hal itu. Banyak anak muda lainnya yang "hampir" berubah haluan karena pendapat orang yang masih polos dalam mencerna sebuah ilmu yang dia dapat.
Pernah denger nggak, tentang pandangan Islam yang mengharamkan umatnya menggambarkan makhluk bernyawa kedalam bentuk 2 dimensi atau bahkan 3 dimensi? Gue yakin banyak dari kalian yang tau.
“Rasulullah SAW bersabda; ‘Barangsiapa menggambar suatu gambar dari sesuatu yang bernyawa di dunia, maka dia akan diminta untuk meniupkan ruh kepada gambarnya itu kelak di hari akhir, sedangkan dia tidak kuasa untuk meniupklannya.’” [HR. Bukhari].
Begitulah salah satu kalimat dan sabda Rasulullah SAW mengenai hal itu. Ya, menggambar makhluk bernyawa itu haram. Dalam beberapa hadist disebutkan juga bahwa memang larangan menggambar gambar di sini mencakup semua gambar yang bernyawa,
baik gambar itu timbul maupun tidak, sempurna atau tidak, dan distilir
maupun tidak. Seluruh gambar yang mencitrakan makhluk bernyawa, baik
lengkap, setengah, kemungkinan bisa hidup atau tidak, distilir
(digayakan), maupun dalam bentuk karikatur adalah haram. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitab al-Syakhshiyyah al-Islamiyyah,
juz 2, menyatakan bahwa gambar yang dimaksud di dalam riwayat-riwayat
di atas adalah semua gambar yang mencitrakan makhluk bernyawa, baik
lengkap, setengah, kemungkinan bisa hidup atau tidak, maupun distilir
atau tidak. Semuanya terkena larangan hadits-hadits di atas (Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, al-Syakhshiyyah al-Islamiyyah, juz 2, bab Tashwiir).
Bayangin coba kalo kalian jadi kayak gue, kayak temen-temen gue lainnya di seni rupa. Kita semua bakal masuk neraka, men.
Tapi poin dari tulisan ini bukanlah soal itu. Sejauh yang gue dan (mungkin) para artworker lain yakini: kami terlahir dengan karunia bakat seperti ini. Nggak ada yang bisa disalahin kan? Ini anugrah dari Tuhan. Sejauh yang gue yakini juga, semua itu tergantung niat kita menggambar. Selama itu bukan untuk "kesombongan", pemujaan dan syirik, gue rasa nggak masalah. Gue bukan ahli agama yang bisa men-judge semua itu salah atau benar berdasarkan tafsiran kitab suci. Bukan. Gue cuman orang biasa yang menggambar buat membantu orang lain dan demi keperluan estetis lainnya. Satu hal lagi yang gue tau dan percaya: Tuhan itu cinta terhadaap keindahan. Salah satu elemen keindahan dalam hidup ini adalah lewat gambar dan lukisan.
Jadi, buat kalian yang pernah mendengar orang lain mengatakan hal semacam itu saat kalian belajar menggambar, jangan terlalu dipikirin. Biarlah kita sama-sama berpikir secara dewasa terhadap semua hal itu. Tetap ambil nilai positifnya. Tuhan Maha Mengerti dan manusia memang tempatnya salah. :))
54 KOMENTAR
Kadang agak aneh juga sih kalo apa-apa dikaitin sama agama. Tapi kalo berkarya lewat gambar atau lukisan mah, sah-sah aja \o/
ReplySemua balik sama niatnya. :))
ReplyKeep calm and draw ever, artworker.
ReplyYes, I do.
ReplySelama lo masih turun andil dalam membuatkan gue sebuah gambar.
ReplyTenang, tenang,.. Gue akan tetap selalu mensupport lo, shak. Go a head!
Thanks, mat. Gue cuman ngerasa aneh aja sama pandangan orang yang terlalu polos men-judge hal semacam itu tanpa berpikir ulang dengan lebih positif.
Replyawass islam liberal.. hahaaa
Reply*kemudian blog ini akan didemo 'fans' fanatik, huehehehehe*
ReplyIni pasti gegara 'kehebohan' di twitter belakangan ini (apa cuma di timeline gue?).
Biasanya sih (biasanya loh, bukan di banyak kasus) yang 'heboh' soal ini cuma mereka yang mementingkan sudut pandang dari satu cara --dalam kasus ini, satu ayat/hadist--
Padahal dalam konteks aslinya ada kemungkinan berbeda.
Contoh kasus yang biasa gue temui (dan pertanyakan) adalah soal pembunuhan. Straight to the point aja, masa' jaman sekarang kita 'diharuskan' membunuh setiap kafir yang kita lihat? Kan itu ayat pas jaman perang.
Buat gue sih kembali ke "tergantung niat" :))
wah gue nggak tau kalau kayak ginian..
Replylebih ke menggambar buat seneng-seneng, belajar, dan cari duit hahhaa.. anak seni rupa murni biasanya yang sangar dalam hal filsafat... ntar ujung-ujungnya atheis wkwkwk xD
lanjutin aja,, toh banyak poin-poin positifnya,,, :)
Replyaku sih suka opinimu, jadikan kebebasan sebagai agama kita hehe...
Replymaen2 ke blogku ya, sankyu
Bentar bang, jadi menggambar itu dosa ya? :|
Replykalau gue nggak bisa nggambar. dan udah tahu soal hadist itu.
Replyyang penting kembali ke "niat". nggak bakal to, kalian yang punya bakat mau "membesarkan" kepala lebih dari sang pencipta? terus berkarya~ :D
Nice Post!
duh dek~ :)))
ReplyBiar menggambar menjadi berkah gambarnya yang baik-baik aja, sebelum gambar baca basmalah, selesai gambar baca alhamdulilah, jangan lupa solat 5 waktu, bayar zakat, puasa, dan kalo mampu haji deh :)
Reply|\(.__.")7
ReplyThat's right. Beberapa hadist turun pada kurun waktu masa lalu dan pada suatu momen. Sekarang jaman udah berkembang, harusnya pemikiran kita juga. Gue juga sempet baca soal hadist serupa tentang menggambar. Itu juga turun dalam rangka sebelum perang penghancuran gambar pada berhala. Semua tetep balik ke niat-nya emang. :)
ReplyYa begitulah. Itu salah satu sisi negatifnya. Tapi nggak semuanya gitu. Bahkan ada juga 'art as theraphy' guna membantu proses penyembuhan orang depresi dan hampir gila atau stress berkepanjangan.
ReplyBetul. :))
ReplyGue tetep islam. Kalo gitu mikirnya ntar malah jadi atheis.
ReplyBalik ke niatnya. Atau sepemahamanmu aja gimana. :))
ReplyBerdasar pemahan gue, ada 2 hal terburuk kenapa bisa ada pemikiran semacam itu. Pertama: takut orangnya sombong dan lupa sama penciptanya. Atau, kedua: keperluan pemujaan (syirik). Gitu sih. :))
ReplyInsyaallah, amiin amiin. Doakan saja bisa seperti itu kelak. :)
Replyaduh. susah deh kalau udah bahas agama ya. bisa merembet kemana-mana. apalagi kalau fanatik.
Replytapi, ya namanya bakat. masa disia-siain gitu aja?
Emang. Terlalu luas relasinya. Yap, begitulah.
Replysemangat bang! gak ada halangan buat kreatifitas!
ReplyNabi Muhammad juga pernah tidak mau masuk ke dalam rumah, saat istrinya memasang lukisan hewan di dalam ruahnya, dan rasullullah menyuruhnya untuk menutup lukisan tersebut. itu dari beberapa cerita yang pernah gue denger dan gue baca.
ReplyNamun, bingung juga sih... yasudahlah, ambil positifnya saja, beribadah dengan baik dan benar, dan banyak berdoa saja. :'D
Semangaaaaaaaaaaaaat!!
ReplyEntahlah, bung. Just do it aja.
Replyduh, kok jadi gini ya... kalo menurut gue sih ini bener.. tergantung sisi positifnya aja. keep drawing!!
ReplyHenggg... nggak berani berkomentar ah kalo bukan bidangnya, Mas hehehe.
ReplyHal terpenting yang dapat disimpulkan: Jangan berhenti berkarya ya, Mas!
wahwah kalau masalah ini emang berat banget bro. gue pernah denger beginian, tapi intinya biarkan nanti tuhan yang menilai di akhirat kelak
ReplyKeep drawing! :)
ReplyKalo itu, jelas :D
ReplyIya, serahin sama Gusti Allah sajaa :)
Replybang kapan-kapan nanti aku ngorder banner bisa kan?
ReplyBisa, sekitar bulan depan tapi. Bulan ini banyak banget tugas numpuk soalnya.
ReplyYoi, gambar mah gambar aja, toh kegiatan positif,
ReplyTapi wolahualam gimana dengan nasib akhirat -__-
Aku dulu waktu masih sekolah juga suka gambar, dan pernah ditegur juga kalau misalnya gambar yang bernyawa itu ga boleh.
ReplyTapi gapapalah!
Terus berkarya ;)
Setiap ayat al-quran ataupun hadist punya tafsiran tersendiri yang kadang sulit untuk kita pahami sendiri. Menurut pendapat aku, dilarangnya menggambar atau membentuk dari sesuatu yang bernyawa itu semata-mata untuk menghindari syirik karena iblis suka mengisi atau membuat hal-hal gaib agar kita percaya dan sesat. Misalnya iblis menghuni patung2 atau juga menghuni lukisan-lukisan dan membuat semacam hal mistis yang membuat kita syirik atau bahkan menyembahnya.
ReplyTapi selama karya seni yang kita buat gak berlebihan atau hanya untuk aksen keindahan why not?? selama kita beriman :)
Biarkan orang berkata apa, yang penting tetap berkarya bro!
ReplySemua tergantung niatnya aja sih. toh kalo kita berkarya dengan niat baik pasti Allah juga membalas dengan kebaikan.
ReplyIya, soal akhirat tergantung kita juga. Yah, jalani sajalah...
ReplyNah, yang negor tuh orangnya gimana? Kadang gue suka sebel kalo ditegor sama orang yang bahkan nggak bisa nggambar dan kurang tau soal seni juga.
ReplyNah, logika gue juga gitu. Lagian gambar gue model digital. Setan canggih macam apa mau merasuki gambar di laptop gue? Kalo gue matiin laptopnya, setannya nggak bisa apa-apa dong ya :p
ReplyBetuuul~
ReplyBalik lagi sama niatnya emang :)
Replybisa bikin karya berupa gambar itu merupakan karunia yang nggak semua orang punya, jadi mending jalani aja sesuai keinginan kita sendiri
ReplyDuh, gue agak ngeri nih mau komen. Dulu gue tau ini pas dari SD sih, kebetulan sd gue sd islam gitu. Dan semenjak itu, jadi agak mikir-mikir kalo gambar mahluk hidup.
ReplyBetul broh :)
ReplyHehehe :))
Replygue ga ngegambar... gue ngedesain...
Reply#cari alesan
Gue juga pernah merasa aneh dengan beginian(Meskipun enggak tahu menggambar). Tapi guru Seni Budaya gue menjelaskan bahwa semua tergantung dari niatnya saja. Guru seni Budaya gue pernah berdebat dengan ustad gara-gara ini loh. Dan semua berakhir di perkataan "tergantung niatnya." :)
ReplyYep,semua tergantung niat *saya juga bukan ahli agama*
ReplyIni postingan dibikin gara-gara heboh di twitter bukan sih kak? *atau cuman timeline ku aja yang heboh(?)*
Post a comment
Terimakasih telah berbagi apresiasi dengan menulis komentar dalam postingan kali ini. Semoga bermanfaat. Ingat, you are what you write. So, jangan spaming dengan berkomentar tanpa membaca terlebih dahulu.