Sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Setidaknya, itu kalimat yang harus kalian tau tentang apa yang gue tulis kali ini. Gue mau ngomong lewat tulisan yang kali ini gue anggap cukup penting buat kalian simak dan kalian bener-bener pahami, tanpa berpikir tentang pro-kontra di antara keduanya. Jadi, simaklah sebagai seorang individu yang netral, berpikiran dewasa, dan punya etika dalam berprinsip.
Seperti saat kita makan, segala
yang masuk ke perut kita pasti ada batasannya. Seperti saat kita tumbuh tinggi
dan berkembang secara fisik, juga ada batasannya. Semua serba terbatas. Bahkan
menurut gue secara realistis, sebuah mimpi dan angan pun ada batasannya. Gak
ada di dunia ini yang gak terbatas, itu menurut gue.
Langsung aja ke topik...
Topik gue kali ini mengenai sikap
fanatisme yang kadang gak habis pikir buat kita pahami dan mengerti. Semua
sikap berlebihan ini bener-bener bikin kita kadang kagum, dan berujung pada
rasa muak atas itu semua. Iya, kan segala sesuatu ada batasannya? hehe.
Fanatisme seorang fans terhadap
idola mereka, adalah sebuah fenomena lama yang semakin menggelikan baru-baru
ini. Mereka yang rela ngasih apapun buat idola mereka, rela mengorbankan
sekelumit harga diri dan sejumlah materi hanya untuk memberikan sesuatu kepada
idola mereka, dan tentu tak lepas dari rasa: agar mendapat balasan dari apa
yang telah mereka berikan. Jangan munafik soal hal itu...
Habis gue baca postingan salah
satu temen blogger gue, yang ngebahas soal hal menggelikan soal fans lebay yang
fanatik, ngutang duit buat ngasih kado ke idola, dan bahkan rela
mengesampingkan ibadah buat mantengin pertunjukan mereka, (baca: di sini), gue jadi intropeksi
diri lewat tulisan gue kali ini.
Gue sendiri juga seorang fans.
Fans dari banyak idola, dari yang berjuang di lapangan hijau, menghibur orang-orang
di atas panggung dan dari balik layar, atau bahkan mereka yang bergelut dalam bidang
yang gue gandrungi sekalipun.
Fans, buat gue emang artinya
sebuah rasa mengagumi dan terkadang juga gue anggep sebagai loyalitas terhadap
apa yang gue suka, termasuk dalam hal yang lagi mainstream juga. Tapi gue tetep
fans biasa yang gak pernah neko-neko. Gue suka, gue kagum, gue pengen jadi
bagian dari mereka, dan itu faktanya. Tapi gue berusaha nggak LEBAY!
Arti seorang Fans menurut gue?
Fans yang baik, mereka yang mau
saling menghargai fans lain. Okelah, gue kadang sering ribut sama temen gue
yang suka Liverpool sama Manchester City, ya karena gue ngefans Manchester
United. Tapi sekali lagi, itu masih contoh yang wajar. Gue gak sampe tuh
tawuran sama mereka, tonjok-tonjokan, atau bahkan ajak fans lain buat ikut ngejatohin mereka secara fisik.
Itu semua bagian dari lawakan antar teman yang beda kesenangan, taraf wajar,
dan itu gak berlebihan buat kami. Just for Fun, guys!

Fans yang baik, jangan ngezombie. Gue pernah nonton JKT48 secara langsung pas di Jogja. Waktu itu gue sempet sampe gak jumatan buat ngantri tiket sama 'menunda' solat buat nonton pas mereka lagi perform. Tapi itu udah gue lunasin waktu sampek rumah gue langsung solat. Yaa gimana lagi? suasananya sibuk padet kayak gitu, dan itu juga pertama kalinya gue nonton langsung juga, maklum lah. Pas itu juga, gue liat banyak banget fans yang ngezombie. Tau maksudnya? ngezombie itu ngikutin idolnya dari keluar gedung, sampek naik ke dalem bisnya, bahkan sampek sok-sokan ngawal bisnya sampek bandara. Bukannya itu berlebihan? kasian yang lain jadi pada macet, kasian juga idolnya pada sumpek dikeroyok sama banyak orang. Kasihaan...
Kalo soal JKT48 sama K-Pop gimana?
Nah, kalo soal group idol, ini
beda lagi, dalam hal ini mungkin soal JKT48. Gue ngfans juga, dan gue akuin
kalo sering stalking soal mereka lewat twitter maupun sosmed lainnya, itupun
kalo gue emang lagi gak sibuk dan gak ada kerjaan. Gue ngfans sama mereka
karena mereka cewek dan cakep-cakep mukanya. Itu wajar, tandanya gue gak homo!
Hal lain yang sering jadi alesan gue buat mengamati setiap penampilan JKT48
ataupun nonton video K-Pop ya karena gerakan dance mereka. Terkadang gue ambil
beberapa gerakan unik dan khas dari mereka buat dipake selebrasi pas gue bikin
gol waktu main bola, atau nyetak poin pas lagi basket. Betapa bermanfaatnya kan
apa yang gue lakuin? hahaha.
![]() |
Mereka yang terlalu fanatik,
sejujurnya mereka itu emang egois. Okelah, itu hak mereka. Tapi bener kata
temen gue tadi, mereka kadang lupa diri dan terlalu berlebihan menyikapi segala
sesuatu tentang apa yang mereka
gandrungi. Kesindir dikit, behhh... langsung deh ajak baku hantam argumen.
Okee.. Okee... Gue hampir gila pas mau bikin tulisan ini! Gue juga fans, tapi
sekali lagi, gue nggak LEBAY!
Mereka emang egois, beberapa
temen gue bahkan ada yang siapin gear motor di dalem kaosnya tiap mau nonton
bola, ada juga yang bahkan pake kalungan tasbih yang katanya 'sakti'
gitu buat persiapan kalo pulangnya ada tawuran suporter. Padahal udah jelas,
Shakti itu cuman buat gue, itu nama gue. *sorry, gue salah fokus*
Sejujurnya, tulisan kali ini buat
kalian yang masih ternoda otak dan pikirannya terhadap sesuatu yang sifatnya
"terbatas" semacam itu. Roda itu berputar, kenapa gak kalian siapin
diri jadi pribadi yang lebih baik, kuat, dan bermanfaat, sampai tiba saat
dimana roda itu berputar dan membawa kalian ke puncak ketenaran. Jadi kalian
bisa jadi publik figur yang lebih baik daripada yang sebelumnya.
Ngefans sama Nabi Muhammad?
Gue juga tau, ini emang salah
satu efek dari globalisasi dan moderenisasi yang terjadi di Indonesia. Kita
belum bisa lepas dari itu semua. Kalo dilihat dari sisi lain, kita seperti
kembali terjajah negara lain, dan hampir menengelamkan budaya kita sendiri. Gue
juga bisa ngerti, masih susah buat anak muda kayak kita mengidolakan sosok
seorang Rasulullah sekalipun, yang mana kita belum pernah lihat seperti apa
bentuk secara fisik beliau, bahkan untuk sekedar memasang wallpaper hape dengan
foto beliau pun kita gak mungkin bisa.
Tapi apa? kita tetap percaya,
kita juga tau kalo pendiskripsian wujud secara realistis sosok seorang Nabi itu
jelas nggak boleh. Makanya itu, gue belom bisa buat mengidolakan Rasulullah
sebagaimana mestinya. Tapi gue tetep berusaha berada di jalan atas petunjuk-Nya
dan beliaulah sumber inspirasi dalam hidup yang sering gue pake sebagai
referensi dalam bertindak sesuai ajaran Islam.
Then, what should We do?
Pesen gue, semoga kalian paham
apa yang gue maksud kali ini. No Offense. Kita sama-sama belajar jadi fans yang
baik buat idola kita. Tetep sportif, dan jangan sampek hal ini membutakan kita
dari kenyataan yang sebenarnya, bahwa ada hal yang lebih penting dalam hidup
kita daripada harus selalu bersikap dan berpikir hedonistik.
Ada banyak kepentingan orang lain yang harus kita hargai. Ada juga prinsip orang lain yang kadang berbeda dengan prinsip kita. Perbedaan itu wajar, saling menghargai itu harus! dan bersikap realistis, itu sebuah cerminan hidup seorang fans sebenernya. :))
Ada banyak kepentingan orang lain yang harus kita hargai. Ada juga prinsip orang lain yang kadang berbeda dengan prinsip kita. Perbedaan itu wajar, saling menghargai itu harus! dan bersikap realistis, itu sebuah cerminan hidup seorang fans sebenernya. :))
17 KOMENTAR
kamu keren .. retweet abror
Replyojo sok asik lho ris haha
Replyabror durung tak rekomendasikan artikel jihad soale wkwk
jujur ane belum pernah jadi fans berat ke fublic figure zaman sekarang, ya tetap aja, yang ane jadikan panutan Rasulullah... ane ingat gimana waktu SMA membaca buku biodata temen2 ane, dan rata2 tokoh favorit mereka Nabi Muhammad, serius, sebagai muslim sudah seharusnya begitu
Replyseharusnya emang gitu. tapi jaman sekarang gampang banget kena efek moderenisasi dan globalisasi.
ReplyKalau saya jadi ngefans sama siapa ya .. ?.
Replyhaha ... jujur jarang nonton TV dan mengidolakan seseorang, lebih suka hidup mengidolakan sesorang buat masa depan ehem hehe ... XD
wakakak itu mah beda persoalan :D
Replyhahah betul juga sih, nge-fans tapi jangan kebelet nge-fans kayak fansnya justin beber XD
Replytapi tetep, GGMU *loh XD
cukuplah nge.fans dalam kesederhanaan, ga perlu berlebihan, apalagi sampe meluk-meluk tipi atw radio :D *yay*
Replybetul betul betul
Replyyak! semua ttp ada batasnya kan? termasuk ngfans MU juga lho :p
Replykali itu mah lebay bung haha :D
ReplyBener sekali tu sobs.
Replypostingan yg menarik. :)
alhamdulillah haha
Replythankyou.
♥
Replyapapun itu yang berlebihan emang gak baik, ngefans boleh tapi jangan berlebihan/fanatik.
ReplyMampir kesini ya, salam kenal Peta Indonesia Karya Anak Negeri
iya sob, segala sesuatu sesuaikan sama kapasitas sebagaimana mestinya aja :)
Replyokeee! :D
nice post,aku jdi pengen bikin artikel kaya gini juga, aku sndiri juventini, sdangkan temen deketku di kampus interisti, situasi trsebut malah mmbuat kami nggak pernah kehabisan bahan obrolan dan guyonan.
ReplyPost a Comment
Terimakasih telah berbagi apresiasi dengan menulis komentar dalam postingan kali ini. Semoga bermanfaat. Ingat, you are what you write. So, jangan spaming dengan berkomentar tanpa membaca terlebih dahulu.